Alumnus

Rizqi Aimmatul Maulidiyah: Mewujudkan Mimpi Sejak 14 Tahun Lalu

Sebagian besar orang mungkin sudah lupa akan mimpi masa kecilnya. Jika diingat kembali, mimpi-mimpi tersebut seringkali nampak tak masuk akal dan terlalu hebat untuk dicapai oleh kita yang hidupnya biasa saja. Namun, hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi Rizqi Aimmatul Maulidiyah, alumnus SMA Khadijah sekaligus Panti Khadijah A. Yani angkatan 2015 yang kini berhasil mewujudkan impiannya untuk berkuliah di luar negeri semenjak kelas 4 sekolah dasar.

Wanita kelahiran dua puluh empat tahun lalu tersebut membawa berita gembira nan inspiratif bahwa ia berhasil lolos seleksi Beasiswa LPDP untuk melanjutkan S2 di The University of Western Australia Program Master of Marine Biology. Alasannya memilih Australia dan jurusan yang dipilihnya untuk melanjutkan pendidikan terbilang menarik, Aim menjawab bahwa Australia merupakan salah satu negara dengan banyak universitas top dunia serta cocok dengan program jurusan yang diambilnya karena Australia sebagai salah satu negara dengan garis pantai yang panjang dan keberagaman ekosistem lautnya menjadikannya negara yang ideal untuk belajar. Aim menambahkan bahwa jarak antara Australia dan Indonesia yang berdekatan dan dibatasi oleh samudera yang sama, yakni Samudera Hindia memungkinkan adanya kemiripan karakteristik laut sehingga diharapkan ketika ia kembali ke Indonesia seusai studinya, ilmu yang didapatkan bisa diaplikasikan untuk kontribusi ke laut Indonesia.

Persiapannya demi melanjutkan studi di luar negeri tidak mudah dan penuh perjuangan. Wanita tersebut memulai persiapannya sejak enam tahun lalu, ketika ia baru menjadi mahasiswa sarjana. Ia bertekad untuk mempertahankan IPKnya di angka 3,5 atau lebih demi memenuhi persyaratan beasiswa. Berangkat ke Paris dengan harapan meningkatkan kemampuan bahasa inggrisnya, pandemi mengharuskan dirinya kembali ke rumah sementara waktu sampai situasi mereda untuk melanjutkan kursus di Paris. “Nyari beasiswa nggak seindah kisah-kisah di FTV,” ujarnya sembari menceritakan pengalamannya ditolak beasiswa hingga lima kali. Akhirnya, pada percobaan ke-enam, ia berhasil mendapatkan tiket beasiswa yang diimpikannya.

Senang tentu dirasakannya ketika tahu perjuangannya berhasil mengantarkannya menjadi salah satu kandidat penerima Beasiswa LPDP di Australia. “Ini sebuah hadiah yang besar dari Allah untuk saya,” ucapnya penuh rasa syukur. Mimpinya untuk berkuliah di luar negeri semenjak empat belas tahun lalu menyadarkan wanita tersebut bahwa ada amanah yang harus dipertanggungjawabkan. “Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan saat ini,” ujarnya lewat via WhatsApp.

Ketika mendapat pertanyaan mengenai rencananya selama di Australia nanti, Aim menjawab, “Pastinya kuliah, ya.” sambil tertawa. Wanita asal Pasuruan tersebut mengatakan bahwa dia telah berencana untuk mengikuti research group yang membahas ekosistem lamun untuk meningkatkan kemampuan menelitinya dan memperluas ilmu kelautan. Wanita kelahiran 1997 ini juga menambahkan bahwa ia akan bergabung dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Australia khususnya Perth. Jika selama studi di sana dirinya menemukan kegiatan yang menarik, mungkin dia akan mempertimbangkan untuk bergabung. “Saya belum ada gambaran detail kegiatan di sana, yang pasti, saya akan kuliah,” tandasnya menutup sesi wawancara. (bil)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *