Syifa Azzahra Asya Putri merupakan siswi kelas X SMA Khadijah yang multi talenta. Setelah meraih juara lomba pidato di salah satu universitas, cewek berusia 15 tahun ini berhasil menjadi duta antikorupsi Kota Surabaya 2024.
Asya, demikian panggilan akrabnya, lahir di Surabaya pada 17 Februari 2009. Penyuka buku petualang ini memiliki impian untuk menjadi seorang dokter.
Sebagai salah satu pengurus OSIS, alumnus SMP Darul Muttaqien ini tengah sibuk-sibuknya mengurus kompetisi bergengsi remaja muslim, Moslem Teenager Competition (MTC).
Organisasi bukanlah hal asing baginya. Semenjak SMP dia telah aktif menjadi pengurus OSIS. Menurutnya kegiatan tersebut akan dapat membantu nya dalam membangun relasi dengan banyak orang. Selain aktif dalam berorganisasi, Asya saat ini mengikuti ekstrakulikuler English club, dia sangat ingin untuk meningkatkan kemampuannya dalam berbicara bahasa asing. Bukan hanya OSIS, Asya pun pernah bergabung dalam tim amertha, suatu organisasi yang dibentuk oleh salah satu mahasiswa Unair.
Meskipun kegiatan tersebut dapat mengganggu kegiatan akademiknya, Asya tetap dapat membawa dirinya ke peringkat sepuluh besar di paralel dan kelas. Dia berhasil membagi waktunya dengan mengutamakan prioritas dan deadline terlebih dahulu untuk dikerjakan.
–
BIODATA
Nama: Syifa Azzahra Asya Putri
Ttl: 17 Februari 2009
Hobi: membaca buku
Idola: Farhana Nareswari, Vania Winola
Musik favorit: Tresno tekan mati, bahaya, versace on the floor, push 2 start
Makanan favorit: bakso, mie ayam, pizza, spaghetti
Minuman favorit: mojito sirup, americano, cappuccino.
—-
Perjuangan Asya dalam meningkatkan akademisnya tidak berhenti disitu, dia mengikuti bimbel/les yang diselenggarakan oleh Ruang Guru, hal ini mengharuskannya pulang malam di hari tertentu. Selain prestasinya sebagai duta anti korupsi, Asya memiliki prestasi lain yakni juara 3 lomba puisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Menurutnya, duta anti korupsi merupakan pengalaman yang paling berkesan di masa sekolah, karena keinginannya menjadi duta sudah ada sejak dulu.
Asya sangat berharap untuk kedepannya bahwa dia dapat meraih cita-cita untuk menjadi dokter dan masuk ke universitas Unair. Selain itu dia juga sangat berkeinginan untuk dapat belajar ke luar negeri. Asya sangat ingin membanggakan ibu dan sekolah dengan terus mencari prestasi di dunia.
“Kegagalan merupakan bibit dari kesuksesan, jangan lah lelah untuk mencoba hal baru karena dunia ini sungguh luas untuk dipelajari.”
Kutipan di atas merupakan moto yang selama ini dia pegang hingga saat ini.
(Bsm)
129 total views, 6 views today