Oleh: Pryanka Humaira Febriandhara
Sedih sebenarnya karena di tahun 2020 semua kegiatan yang biasanya dilakukan di luar rumah atau secara bersama harus berhenti dan hanya boleh dilakukan di rumah masing-masing. Banyak dampak buruk yang terjadi karena pandemi ini. Awalnya kupikir pandemi tidak akan berakhir sampai selama dan separah ini. Tetapi ternyata dugaanku salah, pandemi malah terjadi selama setahun.
Mungkin awalnya aku senang karena kami diliburkan selama 2 minggu. Ternyata sekarang libur itu berakhir selama setahun dan rasanya sangat membosankan. Masa SMA yang seharusnya dilakukan untuk menghabiskan waktu bersama teman malah menjadi menyendiri di rumah. Sangat sulit juga untuk saling bertemu di masa pandemi ini, karena adanya beberapa larangan seperti tidak boleh berkumpul bersama, menjaga jarak, dan banyak lainnya.
Karena adanya pandemi ini semua murid harus belajar online di rumah masing-masing. Menurutku belajar online membuatku menjadi kurang paham dengan materi, ditambah dengan tugasnya yang sangat banyak membuatku lebih memilih sekolah offline dibandingkan dengan sekolah online. Kegiatanku selama di rumah juga hanya sekedar mengerjakan tugas, belajar, menonton drama korea, ataupun mendengarkan musik. Jarang sekali aku keluar rumah kecuali ada hal penting.
Pandemi ini sungguh mengubah semua kehidupanku. Yang biasanya bebas kemana saja menjadi berdiam diri di rumah, yang biasanya dapat melihat konser menjadi hanya konser online biasa, dan banyak lagi. Banyak orang kesulitan mencari uang di masa pandemi ini dikarenakan mereka kehilangan pekerjaannya, padahal disaat-saat seperti ini yang paling dibutuhkan adalah uang. Aku sungguh berharap pandemi ini segera berakhir dan bisa beraktivitas seperti biasanya lagi. Yang kulakukan sekarang hanya bisa mematuhi perintah dari pemerintah dan pasrah saja.
Duduk sembari ngemil | 15/02/2021
- Penulis merupakan alumnus SMA Khadijah angkatan Elfascto
372 total views, 2 views today
