Opini

7 Jalan Hadapi Ujian Persekolahan

Oleh: M. Nabiel Firdausi 

Halo adek-adek SMA Khadijah Raya, perkenalkan namaku Nabiel dari angkatan khadijah lulusan 2022. Aku sekarang ada di Universitas Airlangga jurusan Kedokteran.

Kemarin aku sering main di Pondok Putra Khadijah, dan aku mendengar rumor dari salah satu kalian bahwa sekarang ada ujian akhir semester ya? Wah… bagaimana perasaannya kawan-kawan? Akhir semester biasanya agak dag dig dug ser nggak sih? (apalagi habis ini ada pengunguman rangking di rapotan akhir kwkwk). 

Gak papa rek, kemarin aku juga ujian tengah di fakultasku. Ujian ini sangatlah mengerikan bagi kami daripada kadaver (mayat yang diawetkan). Selalu setiap ujian, gejala-gejala sakit dan stress keluar dari teman-teman sekitar satu per-satu.

Ujian ini layaknya serangan inflamasi mendadak yang menumbangkan satu per-satu pasukan yang menghadapinya (agak lebay se). Jadi kita sebenarnya sama-sama ujian. Bahkan nanti kita ada bermacam ujian, ada ujian hidup, ujian pertemanan, ujian keuangan, ujian pekerjaan, bahkan ujian cinta, ciee.

Nah, untuk memberikan motivasi atas ke galau-an kalian diawal ujian ini, aku diberi pesan oleh adek kelas Turcham di Wa pagi ini. Jadi aku akan menuliskan suatu opiniku terhadap apa itu ujian dan bagaimana menjaga mood dan belajar kita di waktu ujian. 

Sebelum aku memberikan tips ujian, kita pasti perlu mengetahui apa tujuan dari ujian.  Ujian itu sebenarnya kan tempat menguji kelayakan kita terhadap sesuatu bukan? Misalkan aku diajarkan untuk memeriksa tekanan darah dari seorang pasien.

Nah, ujian itu adalah suatu proses yang mengatakan, “kamu udah bisa cek tekanan darah, kamu lulus”. Atau sebaliknya “Kamu belum bisa cek, kamu belajar lagi ya.” Bayangkan apabila ujian ditiadakan, mungkin aku akan asal-asal an memeriksa pasien karena tidak ada standar kelulusan. 

Sama seperti kalian nanti, ujian-ujian berbagai mata pelajaran yang mulai Jumat ini kalian hadapi adalah suatu wadah pemantasan diri kalian. Mungkin nanti kalian tidak akan pakai semua dari yang kalian pelajari di SMA ini, tapi ilmu itu seperti belanja bahan masakan.

Saat kita mempunyai cita-cita membuat sebuah kue, kita mungkin akan membeli bahan-bahan kue di pasar, tetapi ternyata suatu saat nanti kita perlu membuat sebuah pecel untuk tamu, suatu saat kita perlu membuat sebuah pisang goreng, suatu saat kita perlu membuat bubur kacang ijo.

Masakan-masakan tersebut tentu membutuhkan bahan yang lebih banyak daripada bahan kue. Oleh karenanya, ibu-ibu apabila kepasar selalu sekalian beli hal-hal dasar seperti tepung, gula, telur, dan lain lain.

Hal itu untuk bekal apabila kita perlu membuat makanan yang tidak kita rencanakan sebelumnya. 

Konsep belanja bahan dasar ini aku sadari saat kuliah. Kuliah ku yang jurusannya kedokteran perlu segala ilmu yang kudapatkan saat di SMA Khadijah.

Banyak sekali yang mengira ilmu yang akan aku gunakan saat kuliah kedokteran hanyalah Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika. Namun, kenyataannya tidak demikian, disini aku akan menggambarkan sebuah gambaran apa yang kuperoleh di SMA Khadijah dan apa yang kugunakan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Saat di Khadijah, kita belajar pelajaran agama seperti Fiqih, Al Quran, Hadist, Tafsir, SKI, Aswaja, bahkan ilmu Faraidh (hukum warisan islam). Walaupun mungkin kita tidak sangat mendalami ilmu-ilmu tersebut seperti di pondok-pondok, aku sudah merasakan manfaatnya di FK.

Kalau saat kita sekolah, mungkin masih ada yang mengingatkan tata cara wudhu kita, tata cara sholat kita seperti Ustadz Zulfa dan Ustadz Haq misalnya.

Namun, apabila kita sudah terjun ke Universitas (terutama negeri), kita tidak ada lagi yang mengingatkan tata cara teknis seperti yang diajarkan di Khadijah. Kalian akan sering melihat teman kalian di luar sana nanti tidak tahu tentang najis, yang mana ini sangat penting. 

Oleh karenanya kalian harus lulus dari UAS ini

Untuk membuktikan kalian nanti sudah memiliki ilmu tata cara sholat ini. Sebenarnya banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan kalau kalian mendalami mata pelajaran agama di Khadijah ini, seperti ilmu terapan sehari-hari, bagaimana menerapkan etika kita ke dosen, ke guru, memulai sesuatu dengan Bismillah, dan amalan-amalan lain yang menentramkan hati kita. 

Hal-hal kecil lain yang aku lakukan di khadijah pun memiliki manfaat besar ke aku sekarang. Kita mungkin disekolah akan belajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, keduanya sangat mendasar dan digunakan saat membuat karya ilmiah, saat nanti membuat skripsi, dan hal-hal bersifat wajib yang ada di semua jurusan.

Apalagi keilmuan yang berhubungan langsung dengan jurusan yang nanti kalian pilih. Sebagai contoh, sekarang aku mengulangi semua pelajaran Biologi ku kelas 11 di kuliahku Physiology. Aku pun tidak jarang menggunakan konsep fisika dan kimia dalam memahami tubuh manusia.

Jadi ingat ya, konsep belanja di pasar, kita tidak akan tahu ilmu apa yang akan kita gunakan nanti, maka kita harus memaksimalkan belajar di segala mata pelajaran apapun. 

Nah, itu sekilas tadi tentang tujuan ujian diadakan. Sekarang aku akan berikan beberapa tips aku menghadapi ujian. Tips ini aku gunakan sampai kuliah sekarang. baik mari kita mulai. 

  1. Maksimalkan yang Bisa Kita Lakukan

Kita selalu merasa telat dan tidak mempersiapkan apa-apa saat ujian sudah datang. Sekarang, lupakan semua penyesalan itu dan fokus pada ujian. Saat ulangan, kita biasanya diberikan kisi-kisi. Nah, kita tidak usah bingung belajar dari mana, kita maksimalkan kisi-kisi yang diperoleh dan kupas tuntas, poin per poin. Setelah kita maksimalkan kisi-kisi, kita bisa coba belajar soal atau materi guru yang ada, setidaknya kita ambil garis besarnya dan hal-hal pentingnya. Kalian pasti bisa.

  1. Jaga Apa yang Sudah Kita Siapkan 

Saat kita mempersiapkan ulangan, tentunya ada banyak sekali materi yang kita rasa belum kita pelajari. Sekarang, fokuslah kepada apa yang sudah kalian pelajari dan siapkan. Misalkan, kalian sudah hafal materi A, walaupun masih ada materi E, kalian jaga saja A jangan sampai hilang, karena kalau kalian terlalu kepikiran dengan materi E, materi kalian yang sudah kalian hafal di bagian A akan hilang, dan kalian akan nge blank saat ujian. Sudah jangan khawatir dengan apa yang teman kita pelajari, fokus dan jaga materi kalian. 

  1. Kirim Al-Fatihah Kepada Guru yang Mengajar

Kalian tentu sudah diajarkan caranya tawasul di Khadijah. Gampangnya begini saja, sebelum kalian mulai ujian Matematika misalnya, kalian bilang begini “Ilahadrotin Nabiyyil Musthofa Muhammadin SAW, wa Khususon ila Pak Suef, semoga beliau dimudahkan urusannya, Al Fatihah.” Dengan kita mendoakan guru yang mengajar kita di mapel yang diujikan itu akan sangat memudahkan kita nanti saat ujian. Jangan-jangan rumus trigonometri yang kita lupa saat mengerjakan jadi ingat kembali.

  1. Maksimalkan Ibadah dan Doa

Sebenarnya, ulangan adalah momen dimana kita dipanggil untuk dekat kepada Allah. Kita diundang untuk berdoa kepadanya untuk kemudahan kita. Maka kalian memaksimalkan semua yang kalian bisa. Kalau kalian bisa Sholat Dhuha, lakukan, kalau kalian bisa Sholat Rawatib lakukan, baca sholawat dan al-Insyirah sebanyak-banyaknya sebelum ujian dimulai. 

  1. Kerjakan yang Mudah Dahulu

Kita memiliki energi dan mood yang terbatas saat kita ulangan. Maka untuk memulai ulangan, kita perlu pemanasan terlebih dahulu. Kalian kerjakan soal yang kalian rasa mudah dan cepat dilakukan, nanti soal yang sulit dikerjakan terakhir. Saat kita sudah mengerjakan soal-soal mudah kita bisa fokus sepenuhnya kepada soal yang sulit. Bayangkan apabila kita mengerjakan soal yang sulit, dan kita waktunya habis, mood kita berantakan, soal yang mudah pun bisa jadi kita salah menjawab nantinya.

  1. Tanam Mindset ‘Jangan Tinggalkan Semua’

Seringkali apabila kita ulangan dan menemukan banyak soal yang kita tidak bisa kerjakan, kita akan menyerah. Jangan gais, KITA HARUS OPTIMIS. Setidaknya kalian lihat mana soal yang kalian yakin pasti bisa dan jangan sampai salah klik. Setelah soal yang bisa kalian kerjakan sudah dikoreksi, kalian coba fokus pada soal yang ragu, lihat dengan teliti, renungi, nanti kalian akan temukan jawaban paling yakin (walaupun tetap ragu). Untuk soal yang kalian tidak bisa sama sekali, kalian jawab saja secara acak, tapi pada satu huruf. Misal, kalian ada 5 soal pasti ga bisa jawab, kalian jawab saja A semuanya, mungkin dari 5 soal itu ada yang memang jawabannya A.

  1. Fokus Kedepan

Aku sebenarnya suka kata-kata, “Datang, kerjakan, lupakan.” Karena itu membuatku fokus ke mapel ujian besoknya. Walaupun mungkin kita tidak baik melupakan pelajaran yang sudah kita pelajari, tapi kita bisa ambil hikmahnya. Kalian harus fokus kedepan gais, move on lah. Misalkan kalian tadi merasa pelajaran matematika salah 30 dari 30 soal, kalian tetap harus fokus dan lupakan kesalahan kalian tadi. Karena bisa jadi kalian kalau fokus, ulangan besok kalian bisa kerjakan. Bayangkan jika saat ulangan yang mudah nanti kalian nilainya jelek karena sudah kepikiran dengan hasil matematika. Jadi fokus saja ya gais.

Mungkin itu gambaran yang bisa ku sampaikan kepada kalian sebagai kakak kelas yang baik hati hehe. Semangat ya untuk ulangannya. Lakukan semaksimal mungkin demi orang-orang yang kalian perjuangkan termasuk kalian sendiri. 감사합니다 (Kamsahamnida).

Untuk guru-guru dan civitas Khadijah dan para pendiri yayasan Khadijah, Al Fatihah…

Surabaya – 26 Mei 2023

*Menulis di tengah masa blok Physiology 

‘Edisi kangen Khadijah banget’

—– Penulis merupakan mahasiswa FK Unair sekaligus alumnus SMA Khadijah 2022

Pict: Ambil gambar di sini

466 total views, 2 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *