Guru

Anik Chusni: Kuncinya ya Sabar dan Telaten..

Masa depan pendidikan bertumpu pada guru dalam mendidik siswanya. Keyakinan inilah yang membuat Dra. Anik Chusni Ludfiati, salah satu guru senior di SMA Khadijah, selalu berusaha menjaga profesionalitas sepanjang karirnya.

Beliau berpendapat bahwa salah satu tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar yaitu keprofesionalan guru, bagaimana cara mengajar, bagaimana guru tersebut dapat memahami materi dan bisa menjelaskan secara singkat dan padat kepada siswa-siswanya.

Bu Anik, demikian panggilan akrabnya, merupakan salah satu guru Bahasa Indonesia di SMA Khadijah. Bagi siswa kelas 11 atau kelas 12 pasti tidak asing lagi dengan sosok yang satu ini. Perempuan penyuka puisi ini lahir pada 24 April 1964. Beliau adalah salah satu penggemar sastrawan Sapardi Djoko Damono. Puisi yang selalu diingat dan menjadi puisi cinta yang fenomenal adalah puisi Sapardi berjudul Aku Ingin.

Karirnya sebagai guru telah melewati 33 tahun. Bukan waktu yang singkat untuk mengabdikan diri mendidik siswa-siswanya. Salah satu alasan beliau ingin menjadi guru adalah karena mengikuti saran orang tua. Orang tua Bu Anik menyarankan ke anak-anak perempuannya agar menjadi guru.

Pada saat duduk di bangku SMA, ada salah satu sosok guru favorit yang membuatnya semakin termotivasi untuk menjadi guru. Awal karir sebagai guru dimulai pada tahun 1989 di Ibu Kota Jakarta. Dan akhirnya bergabung menjadi tim pendidik di SMA Khadijah sejak tahun 2005. Tahun ini Bu Anik sudah 17 tahun menjadi guru di SMA Khadijah.

Sebagai guru senior, tentu ada sejumlah strategi yang digunakan saat mengajar. “Menjadi guru itu yang pertama harus menguasai materi yang akan diajarkan, yang kedua menguasai siswanya atau lingkungan kelasnya sehingga antara apa yang guru sampaikan dengan siswa di sini (kelas), siswa harus bisa menerima apa yang guru sampaikan”, demikian ungkap Bu Anik.

Beliau juga mengatakan karakter siswa sangatlah bermacam-macam. Ada yang rajin, agak rajin, malas dan lain sebagainya.

“Sebagai guru saya harus menghadapi dengan penuh kesabaran, telaten dan tidak perlu marah-marah terhadap murid. Mereka hanya perlu diberikan pengertian atau diperingatkan saja itu adalah kunci bagi seorang guru”, kata Bu Anik.

Nasihat yang selalu disampaikan oleh Bu Anik kepada siswa-siswi SMA Khadijah adalah jangan meninggalkan salat. Walaupun nanti siswa sudah lulus dari SMA Khadijah, sudah menjadi alumni, jangan sampai meninggalkan salat lima waktu karena dengan salat lima waktu akan mendapatkan keberkahan ilmu di mana pun.

Di akhir wawancara Bu Anik juga berpesan, “Doa guru itu InsyaAllah mustajabah jadi kalau kalian sudah keluar dari SMA Khadijah jangan lupa seringlah silahturahim ke guru-guru SMA Khadijah.” (CIZ)

1,166 total views, 1 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *