Cerpen

Juara 1 Lomba Cerpen dengan Judul “Pahlawan di Jaman Sekarang”

Source: Pinterest

Oleh: Muhammad Afiat

Beberapa tahun yang lalu (1945)…

“Prajurit! kita harus membalas perbuatan penjajah kepada Negara kita, agar anak cucu kita di masa depan dapat hidup dengan aman, tentram, dan damai. MERDEKA ATAU MATI!” ujar komandan tim.

Dan mereka pun menjawab, “Baik! Pak!”

Dan mereka pun bergegas ke markas musuh dengan persenjataan yang seadanya dan secukupnya yang mereka punya.

Mereka membunuh satu persatu penjaga markas lawan, hingga akhirnya
perang besar pun dimulai…

“Prajurit! Mundur! Persenjataan kita masih belum lengkap, sedangkan musuh kita memiliki persenjataan yang lengkap dan canggih, hati-hati dengan tanknya! Apalagi dengan pesawat tempurnya, kita tidak boleh mati di sini, kita adalah orang terpilih untuk mengusir penjajah dan melindungi tempat lahir kita!” ujar komandan tim.

Sedangkan prajurit lain dengan wajah yang ketakutan dan penuh semangat
menjawab. “Baik! Pak!”

Dan kemudian komandan tim berkata. “Kita berdiri di sini, kita bercucuran
darah di sini, kita mati bersama-sama di sini, UNTUK APA?”

Seluruh pasukan menjawab. “Untuk membuat anak cucu kita di masa depan nanti dapat hidup dengan tenang, tentram, dan damai,”

Dan kemudian komandan timnya berkata. “Bagus! Selain itu?”

Salah satu prajurit menjawab. “Untuk melindungi tempat lahir kita dan tempat kita tumbuh dewasa!”

“Ya, benar sekali! Kita adalah orang yang terpilih untuk melindungi tempat
tinggal kita. Kita tidak boleh mengecewakan yang lain.” ujar komandan tim.
Kemudian prajurit menjawab. “Baik! Pak!”

Komandan tim berkata. “Pertama, kita harus mengatur strategi terlebih dahulu. Kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, dan kamu. Kalian menjaga bagian selatan, jika perlu bantuan nyalakan saja kembang api kalian,” Prajurit yang terpilih berkata. “Baik! Pak!”

“Untuk kalian yang masih hidup, saya meminta tolong agar menceritakan
kepada anak cucu kalian, saya ingin mereka mengetahui betapa susahnya kitamelindungi negeri ini,” ujar komandan tim. Dan yang lain menjawab. “Baik! Pak!”

Setelah mengatur strategi, mereka pun memulai penyerangan…

Prajurit yang masih bertahan berkata : “Akhirnya, perjuangan kita tidak sia-sia, terimakasih kapten, terimakasih semuanya, maaf aku tak bisa menyelamatkan kalian.”

Dan proklamasi kemerdekaan dibacakan dengan lantang oleh presiden di masa itu…

Kemudian pahlawan yang gugur di medan peperangan dimakamkan di makam pahlawan di kota tersebut…

Pada tahun 2020…

Berita hoax di mana-mana, kasus pembullyan, kasus korupsi yang merajarela, wakil rakyat yang berkhianat dan mengingkari janjinya, kasus narkoba, pergaulan bebas yang merusak moral anak, banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan yang baik, dan lain-lain

“Hey bro, lagi ngapain?” ucap teman sekelasku, Rehan.

Kemudian aku menjawab. “Lagi belajar tentang sejarah nih,”

“Halah ngapain belajar, buang-buang waktu aja.” ucap Rehan.

“Kukasih tau ya… Kita sebagai generasi muda, kita harus menjadi pahlawan, pahlawan di jaman sekarang memiliki arti yang berbeda dengan jaman dahulu, kalau jaman dahulu, kita berjuang sampai keringat bercucuran darah. Kalau jaman sekarang, kita hanya tingal belajar, agar masa depan Negara kita cerah.” ucapku.

Kemudian Rehan menjawab. “Ooo gitu ya, mulai sekarang aku coba belajar
dengan giat biar jadi pahlawan deh.”

“Nah, gitu dong. Agar perjuangan pahlawan kita dahulu tidak sia-sia.” ucapku.

Prajurit yang selamat dari peperangan berkunjung ke makam teman
seperjuangannya dan kaptennya…

“Kapten, aku sudah melaksanakan tugasku untuk memberi tahu ke anak cucuku,” ucap sang prajurit.

“Hey kawan, andai kalian tahu keadaan negeri kita sekarang, mungkin kau akan sedih,” ucap prajurit tersebut.

Kemudian prajurit tersebut melanjutkan perkataannya. “Benar kata presiden kita dahulu, bahwa perjuangan kita lebih mudah karena melawan penjajah, sedangkan perjuangan generasi sekarang lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.”

“Mungkin aku akan segera menyusulmu, sahabatku.”

Penulis adalah seorang siswa di SMP Khadijah Surabaya

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *