Judul : Maleficent
Genre : Aksi, fantasi, petualangan, romansa
Durasi : 97 menit
Rilis : 30 Mei 2014 (Telah rilis Maleficent 2: Mistress of Evil pada 16 Oktober 2019)
Pemain : Angelina Jolie, Sharlto Copley, Elle Fanning, Sam Riley, Imelda Staunton, Juno Temple, Lesley Manville
Rating Umur : 13+
Rating IMDb (Oktober 2021) : 7.0/10
Status : Telah tersedia di aplikasi Disney+
Sutradara : Robert Stromberg
Perusahaan Produksi : Walt Disney Studios, Motion Pictures
Maleficent… terdengar seperti sebuah nama penyihir, bukan? Tidak jauh dari penyihir, Maleficent sebenarnya memang seorang peri dengan kekuatan luar biasa yang tinggal di sebuah hutan-desa bernama Moors, berbatasan, namun tak hidup berdampingan dengan sebuah kerajaan manusia.
Pada masa remajanya, ia sempat jatuh cinta kepada seorang penduduk kerajaan bernama Stefan, bahkan memberikannya sebuah ‘ciuman cinta sejati’. Namun ketika mulai beranjak dewasa, mereka menyadari bahwa mereka tak bisa bersama; Stefan berambisi menjadi seorang raja, sedangkan Maleficent menjadi pemimpin dan pelindung Moors.
Raja Henry, pemimpin kerajaan tersebut saat itu, membuat sayembara untuk menghancurkan Moors dan melenyapkan Maleficent, dengan imbalan untuk menggantikan posisinya dan menikahi putrinya. Stefan tentu saja mengambil kesempatan tersebut, namun tetap tak ingin membunuh sahabat-kekasih masa kecilnya itu. Ia mengakalinya dengan membius Maleficent, memotong sayapnya, dan memberikannya kepada Raja Henry.
Merasa terkhianati, Maleficent kembali ke Moors, meningkatkan keamanannya, serta menyelamatkan Diaval, sebuah siluman burung gagak yang kini menjadi pendampingnya. Ia lalu mendapatkan informasi melalui Diaval bahwa Stefan memiliki seorang anak bernama Aurora dan tanpa pikir panjang memberinya kutukan; pada ulang tahun ke-16-nya, ia akan menusuk jarinya sendiri dengan jarum, ditidurkan selamanya, dan tidak akan ada yang bisa menghentikan kutukan tersebut kecuali dengan sebuah ‘ciuman cinta sejati’ yang ia anggap hanyalah sebuah mitos.
Stefan mengirimkan Aurora untuk tinggal bersama tiga orang peri di sebuah tempat terpencil untuk melindunginya dari kutukan yang Aurora senditi tidak ketahui, dan berusaha membunuh Maleficent. Ia sangat terobsesi dengan membunuh Maleficent hingga mengabaikan kematian istrinya sendiri.
Tinggal dekat dengan Aurora, Maleficent diam-diam memperhatikan pertumbuhannya, melindungi, merawatnya dari jauh dengan kekuatannya, hingga ia menyadari bahwa ia sebenarnya menyayangi Aurora dan hendak menghentikan kutukannya. Ketika Aurora berumur 15 tahun, ia bertemu dengannya. Sudah menduga jika ia dilindungi, Aurora tak kaget ataupun takut ketika bertemu ‘Fairy Godmother’-nya itu. Aurora juga bertemu dan tertarik pada Phillip, seorang pangeran dari kerajaan lain.
Ketika hampir berumur 16, Aurora ingin tinggal di Moors dengan Maleficent dan kembali ke gubuknya untuk memberitahu para peri. Yang tak disangka, para peri justru memberitahukan kutukan Aurora yang membuatnya terpaksa kembali ke kerjaan untuk meminta penjelasan kepada ayahnya. Tindakan Stefan untuk mengurung Aurora di sebuah kamar ternyata tidak menghentikan kutukannya, sehingga Aurora tetap secara tidak sadar menusukkan jarinya dan tertidur sebelum siapapun sempat menghentikannya.
Phillip melakukan ciuman tersebut dengan perintah Maleficent, tetapi tidak ada yang terjadi. Maleficent menangis dan mencium kening Aurora, namun ia tiba-tiba terbangun.
Sebuah Cinta Sejati.
Tak terduga, Stefan menghalangi kepergian Aurora dan Maleficent kembali ke Moors. Aurora menemukan dan membebaskan sayap Maleficent, lalu mereka terbang kembali kepada pemiliknya. Ketika kekuatan Maleficent kembali, mereka berkelahi dan membawa Stefan terangkat ke bagian paling atas gedung. Terjadi momen dimana mereka berdua terjatuh, tetapi tentu saja hanya Maleficent-lah yang memiliki sayap.
Pada akhirnya, Aurora ikut bersama Maleficent ke Moors, mengajak Phillip, dan dinobatkan sebagai ratu baru dari Moors. Berkatnya, Moors dan kerajaan manusia kembali terhubung.
Walt Disney kembali memberikan sebuah dongeng anak-anak dengan akhir bahagia. Namun, banyak sekali pesan tersirat pada film ini, pantas saja apabila diberi rating 13 tahun keatas. Kembali lagi kepada dongeng, Maleficent berhasil menarik perhatian para penonton remaja dengan konsep yang semi-dewasa ini.
Pesan tentang ‘cinta tak melulu tentang kekasih’ menurut saya sangat keren. Penonton kemungkinan besar tak menyangka bahwa cinta yang dimaksud adalah kasih sayang keluarga, mengingat bahwa yang disinggung sedari tadi adalah hubungan antara Stefan dan Maleficent, serta Aurora dan Phillip. Hal ini memberikan kesan ‘plot twist’ bagi saya.
Jika setiap plot dari cerita ini ditelaah secara mendetail, tentu saja tidak selalu akan ada penjelasan logis dari ‘mengapa begini?’ Namun, ada beberapa alur yang sedikit mengganggu saya. Lumayan heran mengenai bagian dimana Stefan mengirimkan putrinya ke alam bebas demi melindunginya dari antagonis yang notabene juga hidup di alam bebas.
Tetapi ketika membicarakan mengenai CGI, videografi, dan set dalam film ini, memang tidak dapat diragukan kecantikannya. Hal ini sangat mendukung penyampaian isi cerita, tak terkecuali penggambaran kontras yang besar, dimana alam bebas dilukiskan sebagai hidup yang lebih sejahtera daripada kehidupan manusia.
Pengulas: Azzahratul Balqis