Opini

UPRAK?!?!

Oleh: Melati Ockta

Hujan menyapaku dirumah, tiba tiba aku mendapat dering berisi satu teks dari nomor tak dikenal. Aku–dan setengah nyawa bangun tidurku berusaha mencerna isi teks itu untuk menuliskan… UPRAK… Ujian Praktik yang aku sudah lupa, aku ngapain aja sih?

Mungkin isi dari opini ini lebih kepada aku–bercerita–tentang UPRAK yang udah lama banget itu..

Sedikit dari memori-memori yang bisa di rangkai, yang paling memorable itu yang pasti mata pelajaran Bahasa Indonesia. Yup, mapelnya Pak Shod. Itu “tugas” yang bikin kepalaku pening karena harus menulis cerita hidupku yang tidak seberapa itu, yang banyak lupa-lupa nya itu. Sempat mengalami writer’s block di bab ke lima yang bikin aku harus ngebut di akhir ngerjainnya. Untungnya novelku rampung dengan kurang lebih 40-an halaman, entah nilainya bagaimana yang penting tidak dibilang sampah oleh Pak Shodiq sudah lebih dari cukup.

“Lalu di hari ujian Bahasa Indonesia ngapain aja?”


Jawabannya adalah bedah novel–sok seperti penulis terkenal. Yang jatuhnya bukan cuma bedah novel tapi sekalian di interogasi sama Pak Shodiq.

Selebihnya, mata pelajaran yang tidak kalah mencekam adalah Kimia. Aku yang notabene masuk IPA karena nekat dan ga pernah paham Kimia selama 3 tahun SMA (yang bener aje) harus menghadapi UPRAK yang sebenernya aku juga sampai Hari-H ujian masih belum paham kelompokku ini ngapain sih???? Setelah banyak loading-dan gagal di ujian yang berada di kelas, kelompok kami pun ujian ulang di ruang guru. Gapapa nilainya mepet, yang penting lulus.

Ironisnya daripada Kimia yang aku tidak mengerti sama sekali itu masih ada hafalan tahlil bersama Pak Chaq. Aku–tidak bisa menyelesaikan hafalanku hingga detik detik hari terakhir UPRAK. Dengan kekuatan jajan kantin dan hafalan last minute, Alhamdulillah–selesai juga.

Selain itu, masih ada Ujian Bahasa Inggris yang bikin lidah belibet.. banget.. dan untungnya aku bisa survive.. sudah cukup. Dari ujian Fisika yang sukses membuatku menangis di ruang ujian hingga berhari hari mengerjakan Ujian Seni Budaya membuat kreasi dari barang bekas. Sudah, sudah sudah. Selain memori memori ini aku sudah banyak yang lupa.

Sedikit tips untuk tetap bertahan hidup saat mengerjakan UPRAK adalah.. chill-santai. Kalian semua bisa dapat banyak hal baru saat mengerjakan UPRAK ini. Kalian juga bisa meningkatkan kemampuan individu dan yang paling penting di kerjasama kelompok karena nanti di dunia perkuliahan bakal banyak involving tugas atau proyek berkelompok. (psst spoiler dikit hehe)

Semoga UPRAKnya lancar dan hasilnya memuaskan, Terimakasih!!

-Penulis merupakan Mahasiswi FKH Unair

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *