Buku

Bumi Manusia: Budaya, Identitas, dan Perlawanan

Oleh: CIZ

Bumi Manusia adalah salah satu karya terkenal dari sastrawan Indonesia yang legendaris yakni Pramoedya Ananta Toer.

Buku ini merupakan bagian pertama dari tetralogi buru yang terdiri dari empat buku. Bumi Manusia pertama kali diterbitkan pada tahun 1980 dan menjadi salah satu karya sastra terpenting dalam sejarah Indonesia.

Judul : Bumi Manusia
Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : LENTERA DIPANTARA
Tahun Terbit : Cetakan 27 bulan Juni 2018
Halaman : 551 halaman

Kisah ini memusatkan perhatian pada tokoh utama, yaitu Raden Mas Said alias Minke. Seorang pemuda Jawa yang hidup pada masa kolonial Hindia Belanda awal abad ke-20. Minke adalah pribadi yang cerdas, bersemangat, dan penuh idealisme.

Ia berusaha untuk mencari jati diri dan berkontribusi dalam perlawanan terhadap ketidakadilan yang terjadi di bawah penjajahan Belanda. Namun, dalam perjalanannya ia harus menghadapi berbagai konflik, dilema, dan tantangan yang mempengaruhi takdirnya.

Pramoedya Ananta Toer menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat kolonial dengan detail yang tajam. Bahasa yang digunakan dalam buku ini adalah salah satu aspek yang membuatnya unik. Selain penggunaan bahasa Indonesia, Pramoedya juga menghadirkan bahasa Jawa dan Belanda dalam dialog dan narasi. Hal ini menghadirkan nuansa autentik yang mampu membawa pembaca ke dalam dunia kolonial yang rumit dan beragam.

Tak hanya sebagai narasi sejarah, “Bumi Manusia” adalah karya sastra yang menggugah pikiran. Buku ini merenungkan tema-tema universal seperti perjuangan, identitas, cinta, dan politik yang menjadikannya karya sastra yang mendalam dan relevan hingga saat ini.

Buku ini juga merupakan cerminan dari perjuangan melawan ketidakadilan, eksplorasi identitas, dan konfrontasi antara budaya dalam konteks kolonialisme. Pramoedya Ananta Toer mampu menghadirkan pandangan yang tajam terhadap sejarah Indonesia dan masyarakatnya pada masa itu.

Terdapat beberapa karakter utama yang memainkan peran penting dalam alur cerita. Berikut adalah beberapa karakter utama dalam buku tersebut:

  1. Minke (Raden Mas Said): Minke adalah tokoh protagonis dalam cerita. Ia adalah seorang pemuda Jawa yang cerdas dan penuh semangat. Minke mencari jati diri dan berjuang melawan ketidakadilan yang ada dalam sistem kolonial Hindia Belanda. Ia juga menjadi narator dalam cerita, menceritakan kisah hidupnya.
  2. Annelies Mellema: Annelies adalah seorang wanita Eropa yang menjadi pusat perhatian Minke. Hubungan antara Minke dan Annelies menjadi salah satu konflik utama dalam cerita yang menggambarkan perbedaan budaya dan sosial yang kompleks pada masa itu.
  3. Nyai Ontosoroh: Nyai Ontosoroh adalah seorang perempuan Jawa bangsawan yang memiliki tanah dan kekayaan. Ia adalah ibu dari Annelies dan tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam cerita. Nyai Ontosoroh adalah sosok figur ibu yang kuat dan berjuang keras untuk melindungi anak-anaknya.

Karakter-karakter yang kuat berhasil menghadirkan dimensi emosional dan psikologis yang mendalam dalam cerita. Seiring berjalannya cerita, pengembangan karakter-karakter ini memberikan lapisan kekayaan tersendiri bagi buku ini.

source pict

Editor: Nailal Fariha

1,152 total views, 6 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *