Oleh: Medina Hedy Alifanti
Di awal kelas X aku sudah mempunyai tujuan untuk mendapat nilai yang bagus, namun ternyata tidak. Aku sempat berada di peringkat 1/3 terakhir kelas. Merasa down? tentu. “aku akan balas dendam di semester berikutnya.” Alhamdulillah, dengan giat aku belajar dan berusaha nilaiku semakin meningkat.
Sampai di kelas XI, perlahan-lahan aku masuk di peringkat 10 besar di kelas dan masuk di peringkat angkatan. Aku juga mulai mengikuti lomba-lomba, namun hanya sedikit aku mendapat medali ataupun menang. Gapapa, namanya juga proses. Hehe.
Kemudian kelas XII, aku mulai banyak mengikuti lomba dan kegiatan di luar sekolah. Salah satunya seperti Olimpiade MEDSPIN yang diadakan Fakultas Kedokteran UNAIR, ISE CLASS yang diadakan prodi Sistem Informasi ITS. Juga beberapa lomba yang aku ikuti secara online dan mendapatkan medali atau juara!
Pengumuman SNBP pun tiba, tentu aku berandai-andai jika namaku disebutkan oleh Bu Luluk. Yaps, namaku disebutkan. Tetapi saat itu peringkatku masih 50-an padahal kuota SNBP hanya 40-an. Setelah banyak teman-teman yang mengundurkan diri dari SNBP, akhirnya namaku masuk di peringkat 38.
Aku berharap bisa mengajukan untuk memilih jurusan yang ada di Fakultas Ekonomi Bisnis, tetapi Bu Luluk bilang bahwa itu berat. Bahkan aku sampai mencoba bertanya di universitas selain yang ada di Surabaya pun tidak diperbolehkan oleh Bu Luluk.
Aku jadi bingung dan terjebak, karena aku tidak pernah memikirkan jurusan selain manajemen bisnis, dan juga Bu Luluk memberi batas terakhir besok untuk mengisi jurusan SNBP. Aku mulai mencari kesana kesini jurusan yang mungkin aku minat. Setelah lama mencari, aku mendapati jurusan Bisnis Digital di UPNVJT. Yaa, ngga beda jauh sih sepertinya dari manajemen bisnis hanya saja versi digitalnya (mungkin).
H-1 pendaftaran SNBP pun tiba, setelah dapat pengarahan dari Bu Luluk di hari itu. Aku mencoba ganti prodi yang baru di ITS, namun Bu Luluk tetep bilang nggak bisa. Malamnya, aku baru sadar dong kalau di atasku ada jurusan dan universitas yang sama kayak aku. Aku ngga tau siapa duluan yang memilih jurusan itu, tapi tentu karena aku ada di peringkat jauh di bawahnya pasti disuruh mengalah.
Kurang dari 24 jam, aku harus ganti jurusan. Aku mencari lagi prodi yang aku minati, dan disinilah aku menemukan jurusan Sains Data. Meski begitu aku tidak bisa tidur nyenyak semalaman, aku harus mengalah lagi dan lagi.
Saat pendaftaran, aku melampirkan 3 sertifikat olimpiade yang aku ikuti selama menjalani tahun terakhir di SMA. Mengikuti lomba bukan halangan bagiku untuk meningkatkan nilai akademik. Karena dua-duanya sama pentingnya. Gapapa istirahatnya kurang, seenggaknya bahagia bisa mendapat medali ataupun menang. Jangan lupa realistis, hehe.
Walau begitu, aku lulus masuk PTN melalui SNBP di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan prodi Sains Data. Alhamdulillah, setelah perjalanan spiritual dan beberapa bentuk ikhtiar yang aku lakukan seperti melaksanakan sunnah-sunnahnya juga berusaha menjauhi apapun itu yang menjadi laranganNya.
Semua ini adalah hasil dari itu, meskipun berbeda dari yang aku minta kepadaNya. Ia pasti lebih tahu daripada hambaNya.
Dan sekarang seenggaknya aku tidak merepoti orang tuaku untuk anak semata wayangnya mengeluarkan biaya yang besar untuk pendidikanku.
Surabaya, 06/04/24
| Menikmati angin malam
*Penulis novel “Sekali” yang juga penerima SNBP 2024 di Prodi Sains Data UPNVJT
Source pict
1,152 total views, 3 views today