Informasi Sekolah

Kenang Jasa Pahlawan Lewat Upacara dan Drama Teatrikal

9 November 1945, selebaran ultimatum dibagikan masal di cakrawala. Berhamburan di atas tanah Surabaya. Bukan berita ceria tentang masa depan setelah proklamasi kemerdekaan namun perintah untuk menyerahkan senjata rampasan Jepang dan pengakuan menyerah kepada sang negara pengirim selebaran itu, Inggris

Tidak hanya itu, mereka juga meminta untuk memberhentikan perlawanan pada tentara AFNE dan administrasi NICA. Bahkan mengancam untuk menggempur kota dari segala penjuru. Tenggat pengakuan kekalahan itu adalah tanggal 10 November 1945, pukul 06.00. Itulah isi ultimatum atas utusan dari Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh

78 tahun lalu, terdapat hari dimana pertempuran dahsyat meletus di kota Surabaya. Perang itu adalah bentuk penolakan rakyat terhadap ultimatum yang disebarkan. Akibatnya kota ramai dengan sahutan tembakan, teriakan, dan ledakan di penjuru kota. Pertempuran yang berlangsung selama 3 minggu itu berhasil membuat negara Inggris mundur dari Surabaya.

Begitu banyak korban yang gugur dalam memperjuangkan Tanah Air. Surabaya mendapat sebuah gelar yang spesial setelah peperangan menyeramkan itu terjadi. Membuat kota ini dikenang sebagai Kota Pahlawan.

Penetapan hari pahlwan berada dalam Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur yang ditandatangani Presiden Soekarno.

Begitu banyak cara menghargai jasa pahlawan. Salah satu cara mengenang perjuangan para pahlawan adalah dengan melakukan upacara. Seperti yang dilaksanakan pada (10/11). Upacara berlangsung dengan khidmat dengan diikuti seluruh siswa dan dilaksanakan di Auning.

Dalam amanatnya, Bapak Drs. H. Abdullah Tsani, M.Pd selaku pembina upacara juga mengajak bagi para peserta upacara untuk meneruskan perjuangan para pahlawan.

“Tingkatkan kemampuan kalian masing-masing. Belajarlah dengan sebaik-baiknya, raihlah cita-cita kalian dengan niat beribadah pada Allah melalui peningkatan ilmu pengetahuan sehingga pada tahun 2045, ketika Indonesia emas atau 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Anak-anak menjadi pemain di negeri sendiri. Menjadi pemimpin di bidang masing-masing

Setelah upacara usai, teater kharisma mempersembahkan sebuah penampilan teatrikal 10 November, penampilannya benar-benar berhasil menarik atensi dan membuat penonton ikut terbawa akan peristiwa kala itu. Mereka juga menyampaikan sebuah puisi dengan judul “Doa seorang serdadu sebelum berperang”.

Menurut Andriena Kirana Saraswati, salah satu siswa kelas 10 mengungkapkan bahwa dia sangat menikmati peringatan hari pahlawan hari ini

“menurut ku acara hari ini tuh seru, apalagi penampilan teatrikalnya keren banget”

(aql)

531 total views, 3 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *