Oleh: Nuke Dwi Maretha
Pertarungan terakhir di akhir tahun ajaran biasanya membuat para siswa semakin TERTEKAN. Entah tertekan untuk memperbaiki nilai atau tertekan mencari info latsol yang telah diberikan.
Pertarungan terakhir yang kini diberi nama ASAT (Asesmen Sumatif Akhir Tahun) ini hanya dilakukan oleh siswa kelas 10 dan 11 saja. Tentunya kegiatan ASAT ini dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dan sebagai acuan dalam perbaikan program pembelajaran. Dan tentunya ASAT juga termasuk sebagai pengukur layak tidaknya para siswa untuk naik kelas. Namun rupanya masih banyak siswa yang menyepelekan ujian kenaikan kelas.
Banyak siswa yang menganggap ini adalah ujian biasa dan tak banyak dampaknya. Bahkan ada yang menyamakan ujian kenaikan kelas dengan ujian tengah semester.
Tentu saja kedua ujian tersebut BERBEDA. Sangat disayangkan memang, karena dengan menganggap semua jenis ujian adalah SAMA bisa menurunkan motivasi belajar. Dan lebih parahnya mungkin ada beberapa yang hanya menunggu latihan soal sambil berpangku tangan bermain game tanpa belajar.
Hal ini dapat terjadi karena kurangnya kepedulian terhadap apapun yang penting bagi kehidupan sekolah mereka. Banyak yang hanya menginginkan nilai minimum dan tidak berusaha meningkatkan kemampuan yang dimiliki.
Beberapa siswa berusaha mati-matian meningkatkan peringkat mereka di game, tapi tidak peduli dengan peringkat mereka di kelas. Banyak yang beralasan game dengan akun berperingkat tinggi bisa dijual. Sekalipun begitu, ilmu yang kita pelajari juga bisa ditukar dengan pekerjaan dengan gaji tinggi kelak.
Ada yang lebih susah daripada meningkatkan peringkat, yaitu mempertahankan peringkat. Kalau naik sih tidak masalah, tapi kalau turun bagaimana?
Kuncinya tidak perlu belajar yang extreme. Yang penting KONSISTEN dan paham apa yang diPELAJARI, bukan hanya sekedar membaca buku tanpa paham apa yang dibahas.
Bayangkan kalau kalian konsisten belajar dan konsisten meningkatkan atau mempertahankan peringkat kalian, lalu tak disangka kalian terpilih menjadi siswa eligible. Dan dengan kekuatan doa, ternyata kalian lolos di jalur SNBP. Bayangkan saja dulu, setelah terwujud baru bisa bersantai santai.
Kalaupun bingung karena sudah terlanjur jauh tidak memedulikan kehidupan sekolah, ingat kata bang Aldi Taher, “semua manusia di muka bumi ini bingung, nanti ga bingung kalau sudah di surga.” Jadi jangan pernah bingung untuk memulai. Tetap semangat dan jangan menyerah pada pertarungan akhir kalian. Urusan hasil serahkan pada Allah, penting diimbangi doa
*Penulis merupakan alumnus SMA Khadijah penerima SNBP 2023
Pict: Ambil gambar di sini
432 total views, 1 views today